:: Air dan Minyak Zaitun ::
Sebuah cerita hikmah dari Abuya Sayyid Ahmad al-Maliki, simak ya....
Suatu ketika terjadi dialog singkat antara air dan minyak zaitun.
Air: "hai minyak, setiap kali kita kumpul di satu tempat mengapa
posisimu selalu diatasku? Tak peduli tempat itu dibolak balik, diaduk,
bahkan dikocok sekalipun pada akhirnya engkaulah di atasku, bukankah
kita sama-sama cair?".
Minyak: "Betul, kita sama-sama cair, tapi
mengapa hal itu terjadi? karena sebelumnya aku telah melewati
tahap-tahap dan banyak proses. Mulai diperas, dipanaskan, diuapkan dsb
hingga aku menjadi seperti sekarang ini. Sedangkan kamu, hampir semua
waktumu untuk refreshing, mulai dari melintasi lereng pegunungan,
pedesaan, perkotaan hingga ke pantai. Jadi jangan salahkan jika posisiku
sekarang di atasmu".
Begitu pula seseorang yang menghabiskan
masa mudanya untuk bekerja keras, banting tulang dan peras keringat,
dipastikan ia akan menuai hasilnya di masa depan kelak. Terlebih bagi
yang menuntut ilmu agama, ia akan mendapat derajat yang tinggi di sisi
Allah SWT sebagaimana telah termaktub dalam al Qur'an. Lain halnya
dengan seseorang yang menghabiskan masa mudanya degan berfoya-foya,
happy-happy dan 'kemana mana asalkan suka', jangan berharap akan meraih
kesuksesan dan jangan bermimpi untuk memperoleh derajat yang tinggi.
(( 14 Robi' ÍÌ 1433 H / 7 maret 2012 M ))
:: Air dan Minyak Zaitun ::
Sebuah cerita hikmah dari Abuya Sayyid Ahmad al-Maliki, simak ya....
Suatu ketika terjadi dialog singkat antara air dan minyak zaitun.
Air: "hai minyak, setiap kali kita kumpul di satu tempat mengapa posisimu selalu diatasku? Tak peduli tempat itu dibolak balik, diaduk, bahkan dikocok sekalipun pada akhirnya engkaulah di atasku, bukankah kita sama-sama cair?".
Minyak: "Betul, kita sama-sama cair, tapi mengapa hal itu terjadi? karena sebelumnya aku telah melewati tahap-tahap dan banyak proses. Mulai diperas, dipanaskan, diuapkan dsb hingga aku menjadi seperti sekarang ini. Sedangkan kamu, hampir semua waktumu untuk refreshing, mulai dari melintasi lereng pegunungan, pedesaan, perkotaan hingga ke pantai. Jadi jangan salahkan jika posisiku sekarang di atasmu".
Begitu pula seseorang yang menghabiskan masa mudanya untuk bekerja keras, banting tulang dan peras keringat, dipastikan ia akan menuai hasilnya di masa depan kelak. Terlebih bagi yang menuntut ilmu agama, ia akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT sebagaimana telah termaktub dalam al Qur'an. Lain halnya dengan seseorang yang menghabiskan masa mudanya degan berfoya-foya, happy-happy dan 'kemana mana asalkan suka', jangan berharap akan meraih kesuksesan dan jangan bermimpi untuk memperoleh derajat yang tinggi.
(( 14 Robi' ÍÌ 1433 H / 7 maret 2012 M ))
Sebuah cerita hikmah dari Abuya Sayyid Ahmad al-Maliki, simak ya....
Suatu ketika terjadi dialog singkat antara air dan minyak zaitun.
Air: "hai minyak, setiap kali kita kumpul di satu tempat mengapa posisimu selalu diatasku? Tak peduli tempat itu dibolak balik, diaduk, bahkan dikocok sekalipun pada akhirnya engkaulah di atasku, bukankah kita sama-sama cair?".
Minyak: "Betul, kita sama-sama cair, tapi mengapa hal itu terjadi? karena sebelumnya aku telah melewati tahap-tahap dan banyak proses. Mulai diperas, dipanaskan, diuapkan dsb hingga aku menjadi seperti sekarang ini. Sedangkan kamu, hampir semua waktumu untuk refreshing, mulai dari melintasi lereng pegunungan, pedesaan, perkotaan hingga ke pantai. Jadi jangan salahkan jika posisiku sekarang di atasmu".
Begitu pula seseorang yang menghabiskan masa mudanya untuk bekerja keras, banting tulang dan peras keringat, dipastikan ia akan menuai hasilnya di masa depan kelak. Terlebih bagi yang menuntut ilmu agama, ia akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT sebagaimana telah termaktub dalam al Qur'an. Lain halnya dengan seseorang yang menghabiskan masa mudanya degan berfoya-foya, happy-happy dan 'kemana mana asalkan suka', jangan berharap akan meraih kesuksesan dan jangan bermimpi untuk memperoleh derajat yang tinggi.
(( 14 Robi' ÍÌ 1433 H / 7 maret 2012 M ))
0 komentar:
Posting Komentar