Tahlil dan Hutang

Dalam sebuah acara yang kebetulan saya diminta jadi moderatornya, seorang ustadz yang sudah masyhur di kalangan NU ditanya soal acara tahlilan yang kadang kadang sampai menyebabkan keluarga orang yang meninggal berutang.

Seingat saya, beliau menjawab yang intinya :
"Kalau soal tahlilan, bacaannya, ngajinya dan sedekah dengan niat pahalanya disampaikan Allah pada orang yang meninggal maka dalilnya ada. Kalau soal berutang, saya juga tidak suka. Tapi bukankah berutang sekarang menjadi trend dalam kehidupan kita. Beli rumah berutang. Beli mobil berutang. Menikahkan anak berutang. 

Kalau anda mengkritik tahlilan karena urusan berutang ini, maka mestinya anda mengkritik berutangnya, dan bukan tahlilannya. Dan Anda mesti fair. Semua trend berutang dalam masyarakat mestinya juga Anda kritik, bukan hanya berutang untuk tahlilan".

Demikian juga soal lebaran. Ada beberapa ekses negatif dari lebaran dengan tradisi mudiknya : pamer kesuksesan, pamer baju baru dan sebagainya. Kritik kita soal ini jangan sampai menyebabkan kita menolak mudik dan lebaran, tapi mestinya mendorong kita memperbaiki kualitas mudik dan lebaran.
walLohu a'lam

sumber : https://www.facebook.com/ahmad.halimy.5?fref=ts


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 21.12.00

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
template SEO

Random Post

CB