Kata "TAQWA" sudah tidak asing lagi di telinga kita, hampir setiap saat setiap waktu kita mendengarnya. Terlebih lagi di saat Khotbah Jum'at Sang Khotib berulang kali mengucapkan dan mengajak jamaah sholat jum'at. Dan di dalam Islam sendiri mengajak dengan berulang-ulang merupakan salah satu metode untuk mendidik umat. Karena dengan diulang-ulang diharapkan akan selalu diingat dan menjadi kebiasaan.
Suatu contoh anak yang sedari kecil dibiasakan dan diajak sholat akan membuat si anak terbiasa dengan ibadah dan merasakan itu bukan sebuah beban melainkan adalah kebiasaan yang wajib dilakukan. Sebab manakala ada anak yang hingga dewasa melalaikan kewajiban sholat maka otomatis orang tuapun akan ikut menanggung dosanya. Itulah sebabnya agama memerintahkan untuk memukul anak yang berusia 10 tahun jika tidak menjalankan kewajiban sholat.
TAQWA dalam arti sederhana adalah melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. TAQWA tidak bisa dilihat dari penampilan, taqwa itu ada di dalam dada dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di masyarakat Madura baju putih sering disebut sebagai "baju taqwa", sebab ketika seseorang memakai baju putih lengkap dengan kopyah maka dia merasa malu untuk berbuat dosa. Remaja sekarang misalnya ketika disuruh untuk memilih baju putih atau baju muslim dan baju kemeja ketika keluar rumah sehari-hari pasti akan memilih kemeja. Mereka menyadari bahwa ketika baju putih (taqwa) dipakai mereka tidak leluasa untuk berbuat semaunya. Ini berarti baju itu sendiri bisa menjaga kelakuannya.
Agama memerintahkan kita untuk melaksanakan sebenar-benarnya TAQWA . Dan dalam hal ini para sahabat saja merasa tidak mampu menjalankannya. Maka turunlah ayat yang berisi perintah untuk bertaqwa sesuai kemampuan manusia itu sendiri.
Dibalik perintah TAQWA, Allah menjanjikan kebaikan, salah satunya adalah ketenangan dalam kehidupan kita di dunia dan solusi dari setiap kesulitan. Sementara untuk akhirat itu sudah pasti yaitu surganya Allah. Allah "tidak butuh" ketaqwaan manusia, Allah memerintahkan itu tak lain hanya untuk kebaikan manusia sendiri. Rasulullah SAW memerintahkan kita agar takut kepada Allah dimanapun kita berada karena Allah itu Maha Melihat dan Mendengar. Apabila kita berbuat kesalahan maka hendaknya kita imbangi dengan berbuat kebaikan dan menyesalinya dan tentu tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Suatu ketika ada sahabat Rasul yang datang dan memintah untuk dihukum karena ia telah berbuat dosa.
"Ya Rasulullah,, berikan saya hukuman karena telah berbuat dosa,". Rasulullah SAW Diam. Sahabat inipun terus memohon agar dia dihukum. Saat tiba waktu sholat Rasulullah dan para sahabat sholat berjamaah termasuk sahabat yang berbuat dosa tadi. Usai sholat sahabat tadi tetap mendekati Rasulullah dan minta dihukum.
Rasulullah bertanya,"Apakah tadi kamu ikut sholat berjamaah,". sahabat inipun menjawab, "Benar Ya Rasulullah,". Rasulullah kemudian bersabda, "Dosa-dosa kecilmu telah dihapus oleh Allah karena kamu telah melalukan kebaikan."
Semoga kita termasuk orang-orang "MUTTAQIN". Aamiin..
0 komentar:
Posting Komentar